TUGAS II
MANUSIA DAN KASIH SAYANG
1. Pengertian
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan
kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan
berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam
bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan
contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana
seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.
Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama
sekali suka rela yang dalam kasus ibu dan anak bayinya menunjukkan
penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian diri
sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan
untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina
secara lebih baik.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan padalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan
dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum
dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai
uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya.
Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Selanjutnya
Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan, bahwatidak semua unsur cinta itu sama
kuatnya. Kadang-kadang ada ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau
kemesraan kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat,
kecemburaannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau
hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman.
Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban,
tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih
setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga
dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman
dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang.
Selain
pengertian yang dikemukakan oleh sarlito, lain halnya pengertian cinta yang
dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta
adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia
yang murni, yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu
dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia,
suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mepergunakan cinta itu untuk mencapai
keinginannya yang suci dan mulia pula.
Di dalam
kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam
jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan
rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Allah SWT
dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah :
jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
mendantangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.
Hakekat
cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia
timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan,
atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan
diantara mereka, semakin akrab.
Adapun
pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini Nampak jelas hasilnya. Jika
bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati,
sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada
keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa
kemanusiaan. Karena itu adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam
misalnya :
- Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau seseuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat Al-Baqarah, Allah berfirman : dan diantara manusia, ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaiman mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah,
- Cinta berdasarkan hawa nafsu
- Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah cinta
adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh
Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah
:
- Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan manusia. Karena setiap cinta akan mengalami bernbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakah ia akan berjual mahal dengan cintanya, atau biasa-biasa saja? Apakah ia benar-benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja? Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
- Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
- Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
- Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimanapun adanya.
2. Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara , suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, dan tua atau muda.
Kasih Sayang dalam Keluarga
Keluarga adalah sebagai suatu kesatuan dan pergaulan yang paling awal. Sebagai satu kesatuan merupakan gabungan dari beberapa orang yang ditandai oleh hubungan genelogis dan psikologis yang saling ketergantungan dengan karakteristiknya yang berbeda. Jadi keluarga menggambarkan ikatan atau hubungan di antara anggota keluarganya yang diikat dengan berbagai sistem nilai.
Keluarga dalam bentuk apapun pada hakekatnya merupakan persekutuan hidup, dalam kedudukan inilah lahir berbagai fungsi keluarga. Keluarga merupakan bagian dari lingkungan kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa, oleh karena itu kekuatan suatu negara bersumber pada kekuatan keluarga, baik menyangkut kelancaran, keselamatan maupun kelangsungan hidup suatu keluarga. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara iklim emosional keluarga adalah dengan adanya sikap kerjasama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. kebutuhan-kebutuhan itu meliputi:
Kasih sayang adalah faktor yang cukup penting dalam kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dirasakan oleh si anak apabila dalam kehidupannya mengalami hal-hal sebagai berikut :Kehilangan pemeliharaan orang tuanya, Anak merasa tidak diperhatikan , dan kurang disayangi., Orang tua terlalu ambisius dan otoriter, Orang tua yang mempunyai sikap yang berlawanan.
Seorang anak merasa diterima oleh orang tua apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya akan merasa bahagia dan aman.
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarganya, dalam arti bahwa ia ingin diperhatikan, ingin agar ibu dan bapaknya, dan anggota keluarga lainnya mau mendengar dan tidak mengacuhkan apa yang dikatakannya
Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebebasan dalam batas-batas kewajaran. Pada umumnya anak menginginkan kebebasan dari orang tuanya dalam hal melakukan berbagai aktifitas dan memiliki teman bergaul. - See more at: http://ilfen.blogspot.com/2012/03/pengertian-kasih-sayang.html#sthash.lmZWobkf.dpuf
3. Pengertian Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada
dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya
makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang
lain” Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare
dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah ”Roro Mendut dan Prono
Citro” Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan,
dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya. Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si
pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut.
Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian
merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting
dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari
uraian diatas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseoarng mengobral
cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat
dirinya sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan cinta. gereja, di candi bahkan
ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhanya, hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya,dllnya. Bila setiap hari sekian kali manusia manusia memuja kebesaranya dan selalu dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi, alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhanya, hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya,dllnya. Bila setiap hari sekian kali manusia manusia memuja kebesaranya dan selalu dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi, alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
4. Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
5.
Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati
untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri,
dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke
tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan
kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi.
Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.
Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia
mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka
berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
6. Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal,
pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman
yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta
kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta
kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik,
contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai
tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta
kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu
bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya
dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar
gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah
memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang,
gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di
anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
7. Unsur-unsur Cinta
UNSUR YANG HARUS ADA DALAM CINTA, yaitu :
1.Care
(perhatian).
Cinta harus
melahirkan perhatian pada objek yang dicintai.
Kalau kita
mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan
diri.
Kalau kita
mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi
orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya.
Kalau kita
mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai
dan yang dimurkai-Nya.
2. Responsibility
(tanggung jawab).
Cinta harus
melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai.
Orang tua
yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material,
spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan
bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah
tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab
akan kemajuan perusahaannya.
Orang yang
mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.Itulah Responsibility.
3. Respect
(hormat).
Cinta harus
melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai,
kelebihannya
kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap
sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya.Inilah yang
disebut respect.
4. Knowledge
(pengetahuan).
Cinta harus
melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai.
Kalau kita
mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita
harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan
ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha
memahami ajaran-ajaran-Nya.
Kalau empat
unsur ini ada dalam kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna.
Apapun yang
kita lakukan, kalau berbasiskan cinta pasti akan terasa ringan.
Karena itu
nabi Saw pernah bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang kalau dia belum
mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sensiri”.
“ Cintai
oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu”. (HR.
Muslim)
8. Bentuk-bentuk Cinta
- Eros, asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain. Misalkan, Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe… misalkan lho, jangan sewot gituw ah. N faktor x lainnya yg berhubungan dengan fisik sehingga menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
- Storge – Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara. William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
- Philia, setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian manusia—intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
Tingkatan
kasih yg paling tinggi adalah Agape. Ini adalah kasih Tuhan,
kasih yg tidak mencari kesenangan sendiri, tapi senang memberi tanpa menuntut
balas. Wah, hebat Jo… klo elo bisa sampe pada tingkat ini. Btw, apakah pada semua pacar elo memberikan
kasih agape? or emang elo slalu memberikan agape ke semua orang?
Cinta…terdiri
dari empat aspek, yaitu: Love, trust, respect, and honest. Cinta tanpa adanya
unsur Kepercayaan, Penghargaan, dan Kejujuran adalah
suatu ketimpangan. Contohnya: apabila kita mencintai orangtua kita, namun kita
tidak mempunyai penghargaan terhadap mereka, masihkah hal tersebut bisa
dikatakan Cinta? Tentunya hanya akan menjadi hal yang sia-sia dan menyakitkan
bukan…Ataupun saat kita mencintai pasangan kita, apakah itu bisa dikatakan Cinta
saat hubungan itu tidak dilandasi oleh adanya rasa percaya dan kejujuran dari
masing-masing pihak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar